Exos Exemestane 25 mg pharmacom 100 Tablet

Deskripsi

Exemestane (juga dikenal sebagai Aromasin) adalah inhibitor aromatase steroidal yang sangat kuat dan efektif dengan tipe suicida. Exemestane secara permanen menghambat dan menonaktifkan enzim aromatase yang terikat padanya, membuat enzim tersebut tidak aktif selamanya. Tubuh akan akhirnya memproduksi lebih banyak enzim aromatase, tetapi enzim yang saat ini terikat akan tetap terikat tanpa batas waktu, menghilangkan risiko rebound estrogen. Ini adalah perbedaan utama dibandingkan dengan dua inhibitor aromatase utama lainnya, anastrozole dan letrozole.

Exemestane 25 mg adalah dosis standar untuk penggunaan exemestane dalam berbagai konteks, terutama untuk pengobatan dan terapi hormon. Berikut adalah beberapa poin penting tentang exemestane 25 mg:

1. Penggunaan dalam Pengobatan: Exemestane 25 mg umumnya digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita pascamenopause yang positif reseptor hormon. Ini bekerja dengan menghambat enzim aromatase, yang berperan dalam produksi estrogen. Dengan menurunkan kadar estrogen, exemestane dapat membantu mengurangi ukuran tumor atau mencegah pertumbuhan kanker lebih lanjut.
2. Penggunaan dalam Binaraga: Binaragawan sering menggunakan exemestane untuk mengendalikan kadar estrogen selama atau setelah siklus steroid anabolik. Karena exemestane adalah inhibitor aromatase tipe suicida yang sangat efektif, dosis 25 mg dapat menurunkan kadar estrogen secara signifikan, mengurangi risiko efek samping estrogen seperti ginekomastia.
3. Efektivitas dan Durasi: Dosis 25 mg exemestane sangat kuat dan dapat menurunkan kadar estrogen yang beredar hingga 98%. Meskipun exemestane memiliki waktu paruh sekitar 9 jam, efek penurunan estrogen dapat bertahan hingga 72 jam setelah dosis tunggal.
4. Efek Samping dan Peringatan: Penggunaan dosis tinggi seperti 25 mg per hari dapat menyebabkan efek samping terkait kekurangan estrogen, seperti kehilangan energi, penurunan libido, dan nyeri sendi. Oleh karena itu, dosis yang lebih rendah sering direkomendasikan untuk menghindari efek samping ini.
5. Terapi Pasca-Siklus (PCT): Exemestane sering digunakan dalam terapi pasca-siklus untuk membantu mengembalikan keseimbangan hormonal tubuh setelah siklus steroid anabolik, meningkatkan produksi testosteron alami dan efisiensi pemulihan.

Catatan: Selalu konsultasikan dengan profesional medis sebelum memulai atau mengubah dosis obat, termasuk exemestane, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sesuai dengan kebutuhan individu.

\

Exemestane memiliki kualitas positif yang membuatnya unggul dalam banyak hal dibandingkan jenis inhibitor aromatase lainnya. Sebagai AI steroidal, exemestane tidak mempengaruhi profil lipid (tingkat kolesterol) secara negatif seperti beberapa inhibitor aromatase non-steroid lainnya. Selain itu, exemestane tidak bersifat toksik bagi hati dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa konsekuensi negatif. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik dari sudut pandang kesehatan murni selama siklus. Manfaat lainnya adalah exemestane secara signifikan menurunkan SHBG, yang pada gilirannya meningkatkan bioavailabilitas testosteron dan efisiensi siklus. Selain itu, exemestane juga meningkatkan kadar IGF-1. Exemestane adalah pengobatan yang sangat kuat dan efektif untuk ginekomastia, dan tidak ada risiko rebound estrogen saat menggunakan exemestane karena merupakan inhibitor suicida (terikat secara irreversibel pada enzim target). Ketika AI non-suicidal dihentikan terlalu mendadak, enzim aromatase yang masih ada di tubuh dapat kembali mengubah androgen menjadi estrogen dengan cepat. Dengan penggunaan exemestane, risiko seperti itu tidak ada.

Lebih jauh lagi, exemestane adalah obat yang sempurna untuk terapi pasca-siklus dan pemulihan HPTA. Misalnya, studi menunjukkan bahwa exemestane dengan dosis 25 mg per hari meningkatkan total testosteron sebesar 60% hanya dalam 10 hari. Tidak ada inhibitor aromatase lain yang dapat dibandingkan dalam hal efikasi untuk pemulihan HPTA. Semua ini menjadikan exemestane pilihan yang sempurna untuk terapi pasca-siklus serta kontrol estrogen selama siklus.

Waktu paruh exemestane hanya sekitar 9 jam, dan obat ini cepat dihilangkan dari tubuh. Namun, karena seberapa efektif exemestane dalam menghilangkan enzim aromatase (80–90% setelah administrasi), kadar estrogen akan tetap rendah hingga 72 jam setelah dosis tunggal 25 mg.